LABURA– BiarAjalah.com
” Kabar tak sedap kali ini datang dari dunia pendidikan pada dinas pendidikan kabupaten Labuhanbatu Utara Sumatera Utara. Pasalnya salah seorang calon peserta penerimaan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) rekrutmen 2024 gelombang ke dua, dengan sengaja di duga telah memalsukan data pribadinya yang seakan akan telah mengabdi sebagai guru honorer pada sekolah dasar 1122xx.
Hasil penelusuran tim awak media dilapangan, terbitnya dugaan SK palsu oknum guru Honorer nomor 142/xxxxx diduga tak lepas dari peran serta orang orang Hebat untuk menukangi SK tersebut.
” Hiruk pikuk suara sumbang yang di gaungkan elemen masyarakat peduli dunia pendidikan Labura, sepertinya hanya dirasakan sebagai bisikan mesrah dari sang pacar.
Petinggi dunia pendidikan Labura Irwan S.Pd.,M.Pd, maupun sekretarisnya Marapinpin Hasibuan juga bungkam saat dikonfirmasi via aplikasi WhatsApp walau terdapat tanda centang dua.
Sisa waktu yang dimiliki sang kadis menjelang purna tugas, sepertinya tak ada niat meninggalkan kesan manis untuk mengusut siapa orang Hebat dibalik terbitnya SK palsu nomor 142xxxc.
Salah seorang pemerhati dunia pendidikan dan praktisi Hukum Sumatera Utara Suwandi.SH. kepada awak media merasa sangat menyayangkan sikap kepala dinas pendidikan yang terkesan tidak peduli.
“Dalam hal ini saya akan layangkan surat ke bupati Labura, apa yang terjadi sesungguhnya pada dunia pendidikan di labura, sepertinya ada pembiaran ketika ada oknum berani memalsukan dokumen,
Sebab stempel yang dimiliki kepala sekolah itu, merupakan benda atau dokumen negara yang tidak boleh dipergunakan semaunya apa lagi stempel itu dipalsukan” jelasnya pada wartawan di zona kafe jalan HM Joni Medan,”kamis ,(11/09/2025)
Masih menurut Suwandi, kabar ini sangat serius dan tidak boleh terjadi pembiaran,
“ini pasti orang Hebat sampai berani bertindak melakukan pemalsuan barang milik negara untuk keperluan rekrutmen PPPK, tidak bisa ditolerir. Ini harus ditindak tegas dan di usut siapa orang Hebat dibalik ini semua” pungkasnya menyudahi meninggalkan awak media.
(Red-Tim Liputan)